SalesAt PT Mirae Asset Sekuritas
Rio Juli Nugroho, SE
Email : rio.nugroho@miraeasset.co.id
Mobile : +62852 1879 7877
Chat WhatsApp
Tampilkan postingan dengan label Analisa Fundamental Saham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Analisa Fundamental Saham. Tampilkan semua postingan

Interaksi antara PBV ROE dan PER, bagaimana investor mengambil keputusan investasi?

Posted On Selasa, Februari 13

Interaksi antara PBV ROE dan PER, bagaimana investor mengambil keputusan investasi?

Mari kita lanjutkan dengan menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana PBV, ROE, dan PER dapat saling memengaruhi dan bagaimana investor dapat menggunakan informasi ini dalam pengambilan keputusan investasi.


Interaksi antara PBV, ROE, dan PER


Pengaruh PBV terhadap ROE dan PER: PBV yang tinggi dapat mengurangi ROE yang sebenarnya yang akan diterima investor, karena harga saham dibandingkan dengan nilai buku yang tinggi. Hal ini membuat perusahaan perlu bekerja lebih keras untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama bagi pemegang saham. Di sisi lain, PER yang rendah mungkin tidak selalu mengindikasikan investasi yang menarik jika PBV juga tinggi, karena itu bisa menunjukkan harga yang mahal dibandingkan dengan laba yang dihasilkan.


Pembukaan akun online Mirae Asset Sekuritas VIDEO TUTORIAL || Read More

Syarat daftar dan biaya fee transaksi di Mirae Sekuritas || Read More

Jenis Rekening Saham di Mirae Asset Sekuritas || Read More


Pertimbangkan Proyeksi Masa Depan: Saat menggunakan PBV, ROE, dan PER dalam analisis, penting untuk mempertimbangkan proyeksi masa depan perusahaan. Sebuah perusahaan dengan PBV tinggi dan ROE rendah saat ini mungkin memiliki proyeksi pertumbuhan yang kuat di masa mendatang, yang dapat membantu membenarkan valuasi yang tinggi. Demikian pula, PER yang tinggi mungkin bisa dibenarkan jika perusahaan memiliki rencana ekspansi atau strategi lain yang dapat meningkatkan laba di masa depan.


Keterkaitan dengan Siklus Bisnis: Siklus bisnis juga dapat memengaruhi hubungan antara PBV, ROE, dan PER. Misalnya, dalam kondisi ekonomi yang sulit, PER mungkin turun karena laba menurun, sementara PBV mungkin naik karena nilai buku perusahaan tetap stabil atau bahkan meningkat. Ini dapat menghasilkan ROE yang tampak tinggi tetapi sebenarnya adalah hasil dari kondisi pasar yang tidak biasa.


Pengambilan Keputusan Investasi yang Bijak


Analisis yang Komprehensif: Dalam membuat keputusan investasi, penting untuk melakukan analisis yang komprehensif yang mempertimbangkan banyak faktor, termasuk PBV, ROE, dan PER, serta faktor-faktor lain seperti pertumbuhan industri, manajemen perusahaan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.


Penelitian yang Mendalam: Sebelum membuat keputusan investasi, lakukanlah penelitian yang mendalam tentang perusahaan yang diminati. Tinjau laporan keuangan, analisis pasar, dan prospek masa depan perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja dan valuasi perusahaan.


Diversifikasi Portofolio: Sebagai langkah yang sangat penting untuk mengurangi risiko, diversifikasi portofolio Anda dengan mengalokasikan dana ke berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini dapat membantu melindungi Anda dari fluktuasi pasar dan kinerja individu perusahaan.


Kesimpulan


Dalam menganalisis kinerja dan valuasi perusahaan, PBV, ROE, dan PER adalah tiga indikator kunci yang dapat memberikan wawasan yang berharga kepada investor. Dengan memahami interaksi antara ketiganya dan melihat gambaran keseluruhan dari kondisi perusahaan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan cerdas.

Keterkaitan antara PBV, ROE, dan PER dalam menganalisis kinerja dan valuasi perusahaan

Posted On Senin, Februari 12

menganalisis kinerja dan valuasi perusahaan


Mari kita lanjutkan dengan lebih mendalam mengenai keterkaitan antara PBV, ROE, dan PER dalam menganalisis kinerja dan valuasi perusahaan:

Pentingnya Evaluasi Holistik

Saat melakukan analisis terhadap suatu perusahaan, penting untuk tidak hanya bergantung pada satu indikator saja. Sebaliknya, investor perlu melihat gambaran keseluruhan dari kinerja dan valuasi perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan dengan ROE yang tinggi mungkin terlihat menarik, tetapi jika PBV-nya juga tinggi dan PER-nya rendah, mungkin ada faktor risiko atau ketidakpastian yang perlu dipertimbangkan.

Peran Pertumbuhan dan Prospek Masa Depan

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan dan prospek masa depannya. Sebuah perusahaan dengan PBV dan PER yang tinggi mungkin mahal saat ini, tetapi jika memiliki prospek pertumbuhan yang kuat dan potensi untuk meningkatkan ROE di masa mendatang, itu bisa menjadi investasi yang menarik dalam jangka panjang.

Diversifikasi Portofolio

Dalam investasi, diversifikasi portofolio adalah kunci untuk mengurangi risiko. Meskipun sebuah perusahaan mungkin memiliki PBV, ROE, dan PER yang menarik, tetap penting untuk mempertimbangkan diversifikasi dengan mengalokasikan dana ke berbagai sektor dan instrumen investasi. Ini membantu melindungi investor dari potensi risiko yang terkait dengan volatilitas pasar atau performa individu perusahaan.

Keterbatasan dan Penyesuaian

Terakhir, penting untuk diingat bahwa semua indikator keuangan memiliki keterbatasan dan tidak boleh dipandang sebagai ukuran tunggal untuk keberhasilan investasi. Setiap perusahaan memiliki konteksnya sendiri, dan faktor-faktor eksternal seperti kondisi pasar global, perubahan regulasi, atau peristiwa tak terduga lainnya dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan valuasi sahamnya.

Pembukaan akun online Mirae Asset Sekuritas VIDEO TUTORIAL || Read More

Syarat daftar dan biaya fee transaksi di Mirae Sekuritas || Read More

Jenis Rekening Saham di Mirae Asset Sekuritas || Read More


Kesimpulan

Dalam analisis kinerja dan valuasi perusahaan, PBV, ROE, dan PER adalah tiga indikator utama yang memberikan wawasan yang berharga kepada investor. Dengan memahami hubungan antara ketiganya dan melihat gambaran keseluruhan dari kinerja dan prospek perusahaan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan cerdas. Namun, seperti dalam semua investasi, penelitian yang cermat, pemahaman yang mendalam, dan diversifikasi portofolio tetaplah kunci untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang.

Menjadi Pintar dalam Berinvestasi: Memahami PBV, ROE, dan PER

Posted On Minggu, Februari 11


Menjadi Pintar dalam Berinvestasi: Memahami PBV, ROE, dan PER

Investasi dalam pasar saham membutuhkan pemahaman yang baik tentang berbagai metrik dan indikator keuangan untuk membuat keputusan yang cerdas. Tiga di antaranya adalah Price to Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), dan Price to Earnings Ratio (PER). Mari kita bahas bagaimana ketiga indikator ini dapat memberikan wawasan yang berharga kepada investor.


1. Price to Book Value (PBV)


PBV merupakan salah satu indikator utama untuk menilai valuasi sebuah perusahaan. PBV mengukur berapa kali harga pasar per lembar saham (market cap) dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham (book value per share). Semakin rendah PBV, semakin murah valuasi saham relatif terhadap aset yang dimiliki perusahaan. Namun, PBV harus dianalisis bersama dengan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan dan ROE.


2. Return on Equity (ROE)


ROE mengukur tingkat pengembalian modal sendiri yang diinvestasikan dalam sebuah perusahaan. Ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang signifikan dari ekuitasnya, yang merupakan indikator kinerja yang baik. Namun, ROE juga perlu dianalisis dengan hati-hati karena bisa dipengaruhi oleh leverage keuangan.


Pembukaan akun online Mirae Asset Sekuritas VIDEO TUTORIAL || Read More

Syarat daftar dan biaya fee transaksi di Mirae Sekuritas || Read More

Jenis Rekening Saham di Mirae Asset Sekuritas || Read More


3. Price to Earnings Ratio (PER)


PER adalah rasio yang membandingkan harga pasar per lembar saham dengan laba bersih per lembar saham (earnings per share). Ini memberikan gambaran tentang seberapa mahal atau murah saham dibandingkan dengan laba yang dihasilkan. Meskipun PER rendah bisa menandakan valuasi yang rendah, itu tidak selalu menjamin investasi yang baik karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan dan prospek masa depan.


Menggabungkan Indikator untuk Pengambilan Keputusan yang Bijak


Dalam menganalisis kinerja dan valuasi perusahaan, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya satu indikator tetapi juga gabungan dari PBV, ROE, dan PER. Sebuah perusahaan dengan PBV rendah, ROE tinggi, dan PER yang masuk akal mungkin merupakan pilihan investasi yang menarik. Namun, selalu penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti industri, manajemen perusahaan, dan prospek masa depan.


Kesimpulan


Memahami hubungan antara PBV, ROE, dan PER adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Dengan mempertimbangkan ketiga indikator ini bersama-sama, investor dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kinerja dan valuasi suatu perusahaan. Namun, seperti halnya dalam semua investasi, risiko selalu ada, dan penelitian yang cermat serta diversifikasi portofolio tetaplah penting.

MUDAH & SIMPLE 10 MENIT KUASAI ANALISA FUNDAMENTAL

Posted On Minggu, Oktober 3


MUDAH & SIMPLE 10 MENIT KUASAI ANALISA FUNDAMENTAL

Analisa Fundamental adalah metode analisis untuk menilai suatu perusahaan dengan melihat kondisi eksternal dan internal, sebuah  perusahaan. dari faktor ekonomi makro seperti kondisi ekonomi dan kondisi industri hingga faktor ekonomi mikro seperti efektivitas manajemen perusahaan. Analisis fundamental biasanya dilakukan dari perspektif makro ke mikro yang meliputi secara keseluruhan, keadaan ekonomi dan kekuatan industry untuk mengidentifikasi saham yang tidak dihargai dengan benar oleh pasar. sebelum berkonsentrasi pada kinerja masing-masing perusahaan. 

Tujuan Analisa Fundamental, Cara Kerja Analisa Fundamental, Top Down Approach, MAKRO, MIKRO, Apa itu Laporan Keuangan?, Laporan posisi keuangan atau neraca, Laporan laba rugi, Laporan Arus Kas, Fungsi Laporan Keuangan, EPS atau Earning per share, Price Earning Ratio atau PER, Book value (BV), Price Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio  (DER), Return On Equity (ROE), 

Belajar cepat Analisa fundamental silkan tonton videonya di youtube CHANEL TENTANG SAHAM by ANALISAKU.COM  link : https://youtu.be/weHspl0QeuY


Dasar Analisa Fundamental

Posted On Minggu, Januari 28

Dasar Analisa Fundamental


1. Current Ratio ( Rasio Lancar)

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

Current Ratio = Aktiva Lancar/utang Lancar

Contoh : Current Ratio Pada PT XYZ Medan adalah sebagai berikut ( dalam Rupiah ) :
Tahun 2005 : = 1,04
Tahun 2006 : = 1,05

Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2005 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,04. untuk tahun 2006 adalah setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin oleh Rp.1,05 aktiva lancar.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio Hutang mengukur seberapa banyak perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio hutang 35%, menunjukan bahwa 35% asset perusahaan dibiayai oleh hutang. Hutang bisa berarti baik ataupun buruk. Pada saat suku bunga tinggi, perusahaan yang memiliki rasio hutang tinggi akan mengalami masalah keuangan. Sebaliknya, hutang yang tinggi pada saat ekonomi membaik akan mendorong fleksibilitas perusahaan melakukan ekspansi meningkatkan keuntungan. Kita harus jeli melihat tujuan, sebab dan akibat perusahaan berhutang. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

3. Rasio Profitabilitas
Margin Pendapatan Bersih - Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Margin Pendapatan Bersih semakin baik operasi suatu perusahaan. Sebagai contoh : apabila margin pendapatan bersih sebesar 30 persen, artinya setiap Rp 1000 penjualan di peroleh keuntungan bersih sebesar Rp 300.

a. Return On Assets (ROA)

Mengukur tingkat pengembalian investasi dibanding dengan total asset. Mengukur efisiensi bisnis dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih .
Rumus untuk menghitung return on assets adalah :

ROA = Laba Bersih : Asset

Laba bersih adalah pendapatan setelah pajak . Hal ini dapat ditemukan pada laporan laba rugi .

analisis : Return On Asset menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dari setiap rupiah asset yang dimiliki. Dengan demikian nilai-nilai yang lebih tinggi dari Return On Assets menunjukkan bahwa bisnis lebih menguntungkan . Rasio ini harus hanya digunakan untuk membandingkan perusahaan di industri yang sama. Alasan untuk ini adalah Perusahan yang memiliki ROA paling besar berarti menghasilkan pendapatan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya . Kecenderungan peningkatan ROA menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan membaik . Sebaliknya, tren penurunan berarti bahwa profitabilitas memburuk.

b. Return On Equity (ROE)

Mengukur tingkat pengembalian investasi dibanding dengan total asset . Ini adalah ukuran dari profitabilitas investasi pemegang saham . Ini menunjukkan laba bersih sebagai persentase dari ekuitas pemegang saham. Rumus untuk menghitung return on equity adalah :

ROE = Laba Bersih / Modal
Laba bersih adalah pendapatan laba setelah pajak penghasilan. Hal ini dapat ditemukan pada laporan laba rugi.

analisis :
Return on equity merupakan ukuran penting dari profitabilitas perusahaan . Nilai yang lebih tinggi umumnya makna yang menguntungkan bahwa perusahaan yang efisien dalam menghasilkan pendapatan investasi baru . juga memeriksa tren di ROE dari waktu ke waktu .

4. Rasio Investasi

a. PER

Price Earning Ratio (per) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Semakin kecil PER, maka saham akan semakin dilirik pasar karena harganya termasuk murah. Per dihitung dengan satuan kali. PER adalah hasil dari harga saham saat ini dibagi dengan EPS (Earning per Share). EPS sendiri menggambarkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh pemegang saham per lembar saham.

Earning per Share
Bagian laba perusahaan yang dialokasikan untuk setiap saham yang beredar dari saham biasa. Laba per saham berfungsi sebagai indikator profitabilitas perusahaan.
rumus:
laba bersih – dividen pada saham preferen / rata-rata saham yang beredar

Saat menghitung, itu lebih akurat untuk menggunakan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama jangka pelaporan, karena jumlah saham yang beredar dapat berubah dari waktu ke waktu. Namun, sumber data kadang-kadang menyederhanakan perhitungan dengan menggunakan jumlah saham yang beredar pada akhir periode.

b. Deviden Payout Rasio

Rasio pembayaran dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham relatif terhadap jumlah total laba bersih perusahaan. Jumlah yang tidak dibayarkan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham dipegang oleh perusahaan untuk pertumbuhan. Jumlah yang disimpan oleh perusahaan disebut saldo laba/laba ditahan.

Formula ini digunakan oleh kebanyakan investor ketika mempertimbangkan apakah akan berinvestasi dalam perusahaan yang menguntungkan yang membayar dividen (melihat historikal pembagian dividen sbg tolak ukur lanjutan)  versus perusahaan yang menguntungkan yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Dengan kata lain, formula ini memperhitungkan penghasilan tetap dibandingkan reinvestasi untuk kemungkinan laba masa depan, dengan asumsi perusahaan memiliki laba bersih.

rumus :

dividen payout ratio =   dividen dibagi Net income

c. Price to Book Value
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai book value (BV) suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya terhadap prospek perusahaan tsb. Sementara book value sendiri adalah rasio yang membagi total asset bersih  (asset-hutang) dengan total saham beredar.

Rumus :
BV = total asset bersih : jumlah saham beredar
PBV  = Harga saham : Book Value



Diberdayakan oleh Blogger.

PT. MIRAE ASSET SEKURITAS OE LEBAK BULUS

SEYEON Building, Jl. Adiaksa Raya No.33, Jakarta Selatan
+62852 1879 7877
Senin - Jumat (08.00 - 16.00)
© analisaku.com All Rights Reserved