SalesAt PT Mirae Asset Sekuritas
Rio Juli Nugroho, SE
Email : rio.nugroho@miraeasset.co.id
Mobile : +62852 1879 7877
Chat WhatsApp
Tampilkan postingan dengan label web belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label web belajar. Tampilkan semua postingan

Menabung vs Berinvestasi : Kamu Pilih yang mana?

Posted On Selasa, Mei 21



APA BEDANYA?

Menabung


Menabung adalah menyimpan uang untuk tujuan jangka pendek atau keperluan darurat. Ciri-ciri menabung antara lain: 


  1. 1. Likuiditas Tinggi: Uang mudah diakses saat dibutuhkan. 
  2. 2. Resiko Rendah: Umumnya aman di rekening bank. 
  3. 3. Keamanan: Uang dijamin oleh lembaga penjamin simpanan. 


Menabung cocok untuk tujuan seperti liburan, membeli barang elektronik, atau dana darurat. 



Berinvestasi  


Berinvestasi adalah mengalokasikan dana ke dalam instrumen keuangan dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Keuntungan berinvestasi meliputi: 


  1. 1. Potensi Keuntungan Lebih Tinggi 
  2. 2. Diversifikasi: Menyebar risiko dengan berinvestasi di berbagai jenis aset. 
  3. 3. Jangka Panjang: Cocok untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau pertumbuhan kekayaan. 


Tetapkan Tujuan Keuangan Anda 

 

Menetapkan tujuan keuangan adalah langkah pertama. Apakah Anda menabung atau berinvestasi, fokuslah untuk mencapai target seperti: 


  1. 1. Membeli rumah 
  2. 2. Pendidikan anak 
  3. 3. Dana pensiun 


Pilih Instrumen yang Tepat Sesuai dengan Profil Risiko 

 

Kenali profil risiko Anda, apakah konservatif atau agresif, untuk memilih instrumen yang tepat: 


  1. 1. Konservatif: Risiko rendah dan return yang stabil (tabungan, deposito, obligasi). 
  2. 2. Agresif: Mengejar potensi return yang tinggi dan memiliki toleransi risiko yang tinggi (saham, reksa dana saham, investasi pada startup, properti). 


Faktor-faktor yang Mempengaruhi 


Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih instrumen investasi: 


  1. 1. Usia 
  2. 2. Pendapatan 
  3. 3. Pengalaman Investasi 
  4. 4. Tujuan Jangka Panjang 
  5. 5. Tanggungan dan Kewajiban 


Diversifikasi Investasi 


Diversifikasi adalah strategi untuk menyebar risiko dengan berinvestasi di berbagai jenis aset. Ini membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. 


Belajar dan Memperbarui Pengetahuan 

 

Teruslah belajar dan memperbarui pengetahuan keuangan Anda untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Dengan perencanaan dan strategi yang baik, Anda bisa mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih efektif. 


Mulailah menabung dan berinvestasi sekarang untuk masa depan yang lebih cerah! 


Strategi diversifikasi portofolio investasi Part 1

Posted On Selasa, April 19

Strategi diversifikasi portofolio investasi Part 1

Pembahasan 1

INVESTASI ????? sebelumnya kita harus mengetahui apa itu investasi, investasi adalah Penanaman uang atau modal untuk tujuan memperoleh keuntungan. ingat ya tujuan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan.!!! jangan dibalik jadi memperoleh kerugian, OKE.  kamu harus pahami dulu kesalahan yang umumnya terjadi dalam investasi.

Kesalahan yang terjadi umumnya pada Investor Pemula?

1.Tidak punya perencanaan
2.Investasi terlalu banyak
3.Berharap hasil yang cepat
4.Tidak melakukan diversifikasi
5.Tidak ada referensi atau pembelajaran
6.Menunda-nunda dan ingin cepat-cepat kaya

Setelah memahami kesalahan kesalahan diatas mari kita urai satu per satu solusi untuk pemecahan masalah ditas. Untuk menguragi kesalahan yang terjadi saat investasi

1. Kita harus paham dengan istilah diversifikasi asset, apa itu ? Diversifikasi investasi adalah cara untuk mengurangi risiko investasi dengan tidak fokus ke satu instrumen efek.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan oleh investor.


Seperti legenda investasi dunia berkata "Don’t put all your eggs in one basket – Warren Buffett". Setelah mengetahui apa itu diversifikasi, kita harus tau instrumen apa saja yang bisa digunakan sebagai alat diversifikasi.

Kita bagi jadi 2 : 

1. fisikal asset -> property, wirausaha, emas, perhiasan


2. financial asset -> saham, obligasi, reksadana

Setelah kita mengetahui apa itu diversifikasi, selanjutnya akan saya kerucutkan menjadi diversifikasi portofolio investasi , apa itu diversifikasi portofolio investasi ???

Diversifikasi Portfolio Investasi 

Definisi        : Menempatkan dana investasi ke dalam beberapa instrument investasi
Tujuan          : meminimalisir risiko
Sebab        : Suatu kelas asset yang memiliki risiko tinggi (saham) tidak sepenuhnya bisa memiliki kinerja sesuai tujuan investasi kita pada tahun-tahun tertentu, sehingga kita membutuhkan alokasi asset ke instrument lain (obligasi dan pasar uang) untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan imbal hasil.

Sekarang kalian paham kan apa itu diversifikasi portofolio investasi ? setelah kalian memahami selanjutnya kalian harus tau apa itu Profil Resiko, karna setiap orang memiliki profil resiko yang berbeda beda. berikut penjelasannya :

Setiap pribadi memiliki profil risiko masing-masing yang biasanya terdiri dari 3 jenis:

1. Konservatif, tipe investor yang konservatif biasanya memiliki rentang terhadap risiko amat kecil sehingga instrumen investasi yang cocok dengan profil ini adalah instrument yang tidak memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. 

    Cocok : Deposito, obligasi jangka pendek, reksadana pasar uang

2.  Moderat, tipe investor yang moderat ingin memiliki imbal hasil lebih namun dengan risiko pasar yang tidak terlalu fluktuatif.

    Cocok : Obligasi jangka menengah dan reksadana pendapatan tetap

3. Agresif, tipe investor ini mampu memiliki kompensasi terhadap risiko cukup tinggi dengan harapan mendapatkan imbalan investasi lebih tinggi dan pengalaman  investasi yang cukup.

    Contoh : Saham, reksadana saham

Pada gambar dibawah ini menjukan bahwa semakin tinggi hasil investasi yang kamu dapat akan semakin besar juga resiko. oleh karna itu profil resiko masing investor/pelaku investasi akan berbeda.


pada artikel kali ini kita sudah membahas mengenai arti dari Investasi, Diversifikasi, Profil resiko. selanjutnya kita akan lanjutkan di artikel part berikutnya di pembahasan 2, semoga bermanfaat. terima kasih

Ikuti Seminar pendidikan investasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hanya dengan membuka rekening saham/reksadana Mirae Asset Sekuritas Indonesia (gratis), Mari berinvestasi !!!



PAHAMI !!! Sebelum mulai Trading : The Market Cycle of Emotions

Posted On Selasa, April 20


PAHAMI !!! Sebelum mulai Trading : The Market Cycle of Emotions


 Klik full View untuk melihat PPT diatas ☝



1. Optimism : Pandangan positif mendorong kita tentang masa depan dan mengarahkan kita untuk membeli saham.   

2. Thrill : Pada titik ini kami tidak dapat mempercayai kesuksesan kami dan mulai berkomentar tentang "Betapa pintar kami".
3. euphoria : Setelah melihat setiap keputusan menghasilkan keuntungan yang cepat dan mudah, kami mulai mengabaikan risiko dan berharap setiap perdagangan menjadi menguntungkan.

4. Anxiety : Untuk pertama kalinya pasar bergerak melawan kami. tidak pernah menatap kerugian yang belum direalisasi.

5. Fear : Realitas pasar menjadi membingungkan. Kami yakin saham yang kami miliki tidak akan pernah menguntungkan kami.

6. Desperation : Tidak tahu bagaimana harus bertindak, kami memahami ide apa pun yang akan memungkinkan kami untuk kembali ke titik impas.

7. Panic : Setelah kehabisan semua ide, kami bingung apa yang harus dilakukan selanjutnya.

8. Hope : Akhirnya kita kembali pada kesadaran bahwa pasar bergerak dalam siklus, dan kita mulai mencari peluang berikutnya.



Kesimpulan : untuk mulai membeli saham 1. hati hati dengan saham yang masuk fase euforia (disaat semua orang membicarakan saham tersebut), karena akan membuat kita lupa dan ahirnya akan menjebak kita. 2. pilihlah saham yang sedang dalam akumulasi atau depression, sehingga resiko akan lebih rendah.  salam sabar dan cuan . semoga bermanfaaat.

pembukaan Rekening Saham & Reksadana melalui online opening account (GRATIS)

Pengertian dan Trik memanfaatkan Candlestick

Posted On Senin, Maret 9


 

Klik full View untuk melihat PPT diatas ☝

candlestick


Pengertian dan Devinisi Candlestick


Candlestick adalah sebuah metode untuk memetakan dan membaca pergerakan harga saham, komoditas dan forex. Teknik ini termasuk dalam kelompok analisis teknikal dan merupakan teknik tertua yang diciptakan oleh Munehisa Homma (Jepang, 1724-1803).

Cara membaca Candlestick
Cara membaca candlestick sangatlah mudah daripada kita membaca harga melaui bar chart dan line chart. Candlestick berwarna hijau adalah Candle bullish (naik), Sedangkan Candlestick berwarna merah adalah Candle Bearish (turun).

Perhatikan bahwa pada candlestick itu ada yang disebut real body atau badan, yaitu selisih antara harga open dan harga close, dan juga shadow (bayangan/ekor), yaitu selisih antara High/Low dan Open/Close. Panjang body dan shadow dalam analisis teknikal menggunakan Candlestick memiliki peranan yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan semakin jelas arah pasar yang terlihat melalui batang candlestick. Semakin panjang shadow menunjukan semakin besar tekanan balik yang diberikan pasar atas trend yang tebentuk saat ini.

Berdasarkan pengalaman, Candlestick menawarkan informasi yang paling lengkap akan sebuah kondisi di bursa saham dan banyak orang yang sependapat sehingga Candlestick sangat populer. Candlestick tidak hanya memberikan informasi tren yang sedang berlangsung tapi juga menginformasikan kapan pembalikan tren (reversal) akan terjadi. Ini sangat penting karena hasil yang kita peroleh akan maksimal jika kita memanfaatkan titik-titik pembalikan arah ini.  Satu hal yang juga penting adalah rentang waktu (time frame). Rentang waktu inilah yang menghasilkan Candlestick jam-an, harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya yang dapat digunakan sesuai kebutuhan kita.

Dalam hal ini, kita dapat memperoleh Candlestick sesuai dengan rentang waktu yang dibutuhkan. Misalnya, kita adalah trader harian maka otomatis yang kita butuhkan adalah Candlestick harian, begitu juga dengan trader mingguan, dst.  Kemudahaan ini akan membantu kita untuk menganalisa kondisi pergerakan harga dengan cepat. Bahkan, jika sudah berpengalaman, kita dapat menentukan apakah saatnya membeli, menjual, diam saja, atau menahan saham hanya dengan sekilas melihat saja. Tentu hal ini akan sangat menghemat waktu kita dalam menganalisa pergerakan sebuah harga saham ? betul /tidak...mantul kan hhe  



Sebagai contoh, kita dapat mengetahui suasana kebatinan (psikologi) pasar dalam sekejap hanya dengan melihat sebuah Candlestick yang telah terbentuk dalam rentang waktu tertentu. Misalnya jika Candlestick berbentuk sebuah low upper shadow yang sangat panjang, ini berarti sebagian besar para trader sedang ketakutan sehingga punya kecenderungan untuk menjual saham yang dipunyainya dalam harga berapapun. Dalam suasana yang penuh ketakutan tersebut maka dapat diprediksi harga akan terus bergerak turun hingga pada akhirnya, para trader tersebut sudah tidak punya saham lagi. Dalam hal ini berarti kita juga harus melepas saham (jika memilikinya) atau jangan membeli saham terlebih dahulu sampai semua saham telah dilepas. Sebuah cara sederhana untuk membeli dan menjual saham kan? Itulah contoh singkat apa yang kita bisa manfaatkan dari sebuah Candlestick.

Masih penasaran yaaa....heheheee
Kita akan bahas di artikel selanjutnya... tunggu yahhh

Belajar Cepat Teknikal analysis, Support Resisten, Indikator dan Trend Line

Posted On Sabtu, Februari 9


Klik Full View Untuk Melihat Slide Diatas 👆👆👆👆

Belajar Cepat Teknikal analysis, Support Resisten, Indikator dan Trend Line


I. Teknikal analysis adalah suatu metode pengevaluasian saham, komoditas ataupun sekuritas lainnya denagan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktifitas pasar di masa lampau guna memprediksikan pergerakan harga saham dimasa mendatang.

Para analis yang melakukan riset dengan menggunakan data-data teknikal ini disebut teknikal analysis atau sering juga disebut technicalist/chartist. Para techicalist tidak menggunakan data-data  ekonomi untuk mengukur nilai yang sebernanya (intrintic value) dari suatu saham  seperti yang dilakukan oleh fundamentalist tapi menggunakan grafik (chart) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi (volume) untuk mengidentifikasi pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.

Supaya mudah dimengerti , perbedaan fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang sedang berbelanja di mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang berada didalam mall,mempelajari nilai barangnya (intristic value) ,baru mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist duduk dan memperhatikan orang-orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut , baru kemudian mengambil keputusan bedasarkan hal itu tanpa mengukur nilai intrinsiknya sendiri.

Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar technical analysis :

1. pergerakan harga yang telah terjadi dipasar telah mewakili semua faktor lain (market action dicounts everything )

2. terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga (price move in trends)

3. sejarah akan terulang (histori repeats itself)

Pernyataan pada poin satu pergerakan harga yang telah terjadi dipasar telah mewakili semua faktor lain (market action dicounts everything ) mungkin merupakan poin terpenting dan menjadi dasar utama pemikiran dalam  technical analysis. Bila poin ini tidak dipahami secara mendalam,maka penjelasan dalam studi technical analysis menjadi sulit diterima atau dimengerti.

Para technicalist meyakini bahwa segala sesuatu yang bisa mempengaruhi harga saham baik dari segi fundamental ,poitik, maupun factor lainnya secara psikologis telah tercermin pada pergerakan harga yang terjadi dipasar. Hal ini dikarenakan hukum penawaran dan permintaan (supply & demand ) yang membentuknya . dari dasar hukum ekonomi ini para technicalist menyimpulkan bahwa jika harga naik , apapun alasan dibalik kenaikan harga tersebut , demaind pasti lebih besar dari pada supply dan dari sisi fundamental mestinya bullish.

Sebaliknya jika harga turun , supply pasti lebih besar dari pada demand dan dari sisi fundamental menstinya bearish.Jadi grafik (charts) itu sendiri tidaklah menyebabkan harga naik ataupun turun ,namun merupakan cerminan psikologi dari para pelaku pasar itu sendiri. Chart dapat di ibaratkan seperti sebuah foto . dari gambar yang terpotret dari sebuah foto ,kita dapat memperkirakan apakah orang tersebut sedang sehat ataupun sakit ,bahagia atau sedih dan lain sebagainnya.

Bullish dan bearish adalah istilah dalam bahasa inggis yang digunakan untuk melambangkan situasi pasar. Bull artinya banteng , seperti ciri banteng yang suka mengayunkan tanduk keatas , melambangkan optimisme para pelaku dalam kondisi pasar yang harganya sedang naik. Bearish berasal dari kata bear, seperti ciri beruang yang suka mengayunkan cakarnya kebawah , melambangkan pesimisme para pelaku dalam kondisi pasar yang harganya sedang  turun.

II. SUPORT & RESISTANT

III. JENIS TREND :
Jenis trend


Bagian-Bagian Trend :

1. Major Trend merupakan trend besar atau tren utama, biasanya terdapat pada time frame yang sangat panjang.

2. Secondary Trend merupakan bagian dari Major trend, biasanya terdapat pada time frame lebih pendek.

3. Minor Trend merupakan trend terkecil yang menjadi bagian dari Secondary trend, biasanya terdapat pada time frame yang sangat pendek.

Bagian trend didalam trend suatu saham


Diberdayakan oleh Blogger.

PT. MIRAE ASSET SEKURITAS OE LEBAK BULUS

SEYEON Building, Jl. Adiaksa Raya No.33, Jakarta Selatan
+62852 1879 7877
Senin - Jumat (08.00 - 16.00)
© analisaku.com All Rights Reserved